Thursday, September 27, 2007

Waktu untuk Vaksin - Vaccination for Dogs

Melakukan vaksinasi untuk anjing sebenarnya tidaklah sulit. Kita bisa memdapatkan vaksin di tempat praktek dokter hewan atau di dinas peternakan. Di sana kita dilayani oleh dokter hewan juga. Dari mereka kita akan mendapat kartu vaksin yang berisi informasi jenis vaksin apa yang diberikan, untuk mencegah apa dan kapan pemberian vaksin dilakukan. Mau mengerjakan sendiri sebenarnya bisa juga. Tapi di Indonesia mungkin kita justru kesulitan untuk mendapatkan vaksinnya, karena pengalaman saya stok vaksin di dinas peternakan saja bisa habis dan perlu menunggu dulu. (Tapi ini mah pengalaman saya di kota tempat saya tinggal, kalo kota-kota di Jawa mungkin ceritanya lain lagi ya..).

Persiapan

Pertama-tama sebelum mendapat suntikan vaksin, anjing kita harus dalam keadaan sehat, artinya temperatur tubuhnya dalam keadaan normal (antara 38.6 - 38.9 derajat Celcius), bebas dari kutu, gatal-gatal dan sebaiknya tidak dalam keadaan hamil. Berapapun berat tubuhnya, semua anjing akan menerima dosis vaksin yang sama.

Umumnya jenis vaksin untuk anjing sebagai berikut: Distemper, Leptospirosis, Hepatitis, Parainfluenza, Parvo virus, Corona virus, kennel cough, dan rabies.

Canine distemper adalah jenis infeksi virus yang paling berbahaya pada anjing. Hampir 50% dari jumlah yang tidak divaksin terinfeksi dengan canine distemper ini. Yang menyedihkan sekitar 90% dari jumlah anjing yang terkena canine distemper dipastikan akan mati. Canine distemper paling sering ditemukan pada anak anjing (puppies) dibawah usia 3 bulan dan penyebarannya melalui udara dan persentuhan langsung.

Tanda-tanda dari canine distemper antara lain diare, muntah-muntah dan dehidrasi. Semakin meningkat serangannya, anjing mungkin juga menderita demam dan terlihat depresi. Muntah dan diare berlanjut disertai pernapasan yang sulit dan batuk. Kadang-kadang juga ditemukan inflamasi pada jaringan sekitar hidung dan mata.

Kennel cough teknisnya disebut Bordetella Bronchiseptica dan umumnya dikenal sebagai Canine Upper Respiratory Disease Complex, adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri. Simptomnya antara lain batuk kasar dan kering dan temperatur tubuh yang meningkat. Penyakit ini umumnya ditemukan disebarkan dari satu anjing ke anjing yang lain di dalam kennels atau dog shows.

Tonsil yang membengkak dan demam menunjukkan adanya infeksi dari canine hepatitis. Meskipun virus hepatitis bukanlah penyakit yang umum ditemui pada anjing seperti masa-masa sebelumnya, tetapi tetap penting untuk melindungi peliharaan kita dari penyakit ini.

Canine Parainfluenza (CPI) adalah penyakit saluran pernapasan yang paling mudah menular. Batuk yang diperparah karena aktivitas dan kegembiraan anjing adalah tanda utama dari penyakit ini. Demam yang timbul mendorong simptom bertambah buruk. Waktu inkubasi sekitar 5-10 hari, tetapi infeksi bakteri tingkat dua dapat terbentuk dari CPI dan menyebabkan komplikasi tambahan.

Canine Corona virus menyebabkan anorexia, lethargy, dan depressi. Kadang-kadang muntah dan bisa disertai muntah darah. Diare sedang hingga parah bisa muncul dengan mucus berwarna kuning-oranye.

Jadwal Vaksin

Saat usia anjing mencapai 6 - 8 minggu dia harus segera menerima vaksin DHLPPC yang pertama yang termasuk Distemper, Hepatitis, Leptospirosis, Parainfluenza, Parvo virus, dan Corona virus. Pada minggu 10-12 dia harus menerima DHLPPC vaksin yang kedua serta vaksin untuk kennel cough.

Dalam 14 - 16 minggu tiba waktunya untuk vaksin DHLPPC yang ketiga bersamaan dengan vaksin rabies. Setelahnya setiap tahun anjing kita harus menerima DHLPPC, kennel cough dan rabies vaksin lagi untuk tetap menjaga dan memperkuat daya tahan tubuhnya.

Belle

Saya membeli Belle saat dia berumur 8 minggu. Saat itu penjualnya menyatakan bahwa Belle sudah di vaksin. Umur 16 minggu saya bawa lagi dia untuk vaksin dan langsung mendapat vaksin ketiga DHLPPC dan rabies. Kennel cough tidak. Mungkin karena di Indonesia memang penyakit ini jarang ditemui.

Saya ingat dokternya berkata,"yang penting adalah vaksin DHLPPC dan rabies. Yang pertama untuk kesehatan anjing dan yang terakhir untuk kesehatan manusia"

Betul juga ya...;)


Sumber : dogidea.com

No comments: